Bagi
kebanjakan kita orkes Kelana Ria dibawah pimpinan Adikarso tentu bukan
sesuatu jang asing lagi. Semendjak LP-nja jang pertama “KAFILAH” keluar,
maka Kelana Ria telah berhasil merebut hati masjarakat ramai, dalam
tempo begitu singkat tapi dengan tjara begitu mejakinkan.
Langsung sadja njanjian2 “KAFILAH” djadi populer dan hidup diberbagai lapisan masjarakat. Lagu2 biduan dan biduanita Munif dan Ellya Agus ditirukan dan dipeladjari dimana-mana. Melodi2 dengan warna njanjian a la padang pasir dan sungai Gangga itu ternjata dapat tumbuh subur dalam kalbu sedjumlah besar penggemar. Dengan itu terbuktilah adanja saling pengaruh-mempengaruhi dalam kehidupan musik satu bangsa dengan bangsa jang lainnja.
Kini Kelana Ria datang lagi menemui kita.
Musiknja masih sama, lagu2njapun masih tjorak jang serupa, hidangannja tersusun lebih rapi, LP-nja diberi nama “YA MAHMUD”. Kalau ada perobahan, maka itu hanja dalam rombongannja anggotanja sadja. Dalam LP baru ini tidak kita temui lagi Ellya Agus. Tempatnja diisi oleh seorang penjanji lain, Djuhana Sattar. Namun demikian perobahan ini ternjata tidak berpengaruh banjak, karena Djuhana sekaligus dapat mengisi tempat itu dengan tjara jang amat lajak. Kalau Ellya bisa bernjanji dengan mahir sekali membuat tekukan dan lekuk liku suara jang pelik-halus, maka kemampuan Djuhana tidak dapat disebut lebih kurang.
Ia menjanjikan empat buah lagu: “Keluhan Anak Jatim”, “Ketjewa”, “Wadjah Indah” dan “Djangan Putus Asa”.
Sebaliknja Munif masih ada, malah makin meningkat dalam “YA MAHMUD” ini. Pembawaan lagunja kian menawan hati, (“Ya Mahmud”, “Sedjenak di Timur Tengah”, “Ghannu Ma Aya”, dan “Hanja Bajangan”).
Empat buah lagu lainnja dibagi sama antara M. Mashabi (“Untuk Bungamu” dan “Ratapan Anak Tiri”) dan Lutfi jang menjanjikan “Djangan Mengharap” serta “Pesta Tjahaja”.
Djadi, sekali lihat atau sekali dengar sadja, akan tahulah kita bahwa “YA MAHMUD” tidak lain daripada sematjam susulan atau kelandjutan dari “KAFILAH”. Susul-menjusul demikian memang lazim dalam kehidupan seni musik; bilamana satu lagu atau sebuah LP beroleh sukses luar biasa dan djadi bestseller maka akan lahirlah susulan2nja. (Lagu titel “YA MAHMUD” dimaksudkan sebagai susulan bagi “YA MUSTAFA”). Tetapi pengalaman menundjukkan bahwa dalam banjak kedjadian penjusul2 itu tidak kundjung dapat mentjapai kegemilangan dan popularitet jang sama. Hampir semua susulan itu se-olah2 sudah ditakdirkan tidak dapat menandingi pendahulu2nja.
Kita katakan hampir semua......, karena ketjualinja tentu ada, bukan? “YA MAHMUD” ini salah satu dari ketjualian jang sedikit djumlahnja itu “YA MAHMUD” adalah susulan jang lajak dan bernilai sama, malah sesungguhnja melebihi pendahulunja, dan kedatanggannja kepada kita merupakan penawar hati jang sungguh belum puas dengan hidangan 12 lagu sadja oleh Adikarso dalam “KAFILAH” dulu itu.
Kebenarannja tentu anda sudah ketahui, bilamana seraja membatja ini anda telah memutarkan lagu2nja. Dalam hati, anda akan berkata: Ah, Kelana Ria memang kafilah jang menjenangkan setiap kali mereka datang!
Track List.
Side .A
01. Ya Mahmud (Marun Salim)– Munif
02. Keluhan Anak Yatim (M Mashabi)– Djuhana Sattar
03. Untuk Bungamu (M Mashabi) – M Mashabi
04. Sedjenak di Timur Tengah (By Supardi)- Munif
05. Ketjewa (M Bahasoean)- Djuhana Sattar
06. Djangan Mengharap ( M Mashabi) – Lutfi
Side .B
01. Ghannu Ma Aja (Mochtar Lutfi)- Munif
02. Wadjah Indah (M Mashabi)- Djuhana Sattar
03. Ratapan Anak Tiri (M Mashabi)- M Mashabi
04. Hanya Bajangan (M Mashabi)- Munif
05. Djangan Putus Asa ( M Bahasoean)- Djuhana Sattar
06. Pesta Tjahaja (M Bahasoean/M Mashabi)- Lutfi
Langsung sadja njanjian2 “KAFILAH” djadi populer dan hidup diberbagai lapisan masjarakat. Lagu2 biduan dan biduanita Munif dan Ellya Agus ditirukan dan dipeladjari dimana-mana. Melodi2 dengan warna njanjian a la padang pasir dan sungai Gangga itu ternjata dapat tumbuh subur dalam kalbu sedjumlah besar penggemar. Dengan itu terbuktilah adanja saling pengaruh-mempengaruhi dalam kehidupan musik satu bangsa dengan bangsa jang lainnja.
Kini Kelana Ria datang lagi menemui kita.
Musiknja masih sama, lagu2njapun masih tjorak jang serupa, hidangannja tersusun lebih rapi, LP-nja diberi nama “YA MAHMUD”. Kalau ada perobahan, maka itu hanja dalam rombongannja anggotanja sadja. Dalam LP baru ini tidak kita temui lagi Ellya Agus. Tempatnja diisi oleh seorang penjanji lain, Djuhana Sattar. Namun demikian perobahan ini ternjata tidak berpengaruh banjak, karena Djuhana sekaligus dapat mengisi tempat itu dengan tjara jang amat lajak. Kalau Ellya bisa bernjanji dengan mahir sekali membuat tekukan dan lekuk liku suara jang pelik-halus, maka kemampuan Djuhana tidak dapat disebut lebih kurang.
Ia menjanjikan empat buah lagu: “Keluhan Anak Jatim”, “Ketjewa”, “Wadjah Indah” dan “Djangan Putus Asa”.
Sebaliknja Munif masih ada, malah makin meningkat dalam “YA MAHMUD” ini. Pembawaan lagunja kian menawan hati, (“Ya Mahmud”, “Sedjenak di Timur Tengah”, “Ghannu Ma Aya”, dan “Hanja Bajangan”).
Empat buah lagu lainnja dibagi sama antara M. Mashabi (“Untuk Bungamu” dan “Ratapan Anak Tiri”) dan Lutfi jang menjanjikan “Djangan Mengharap” serta “Pesta Tjahaja”.
Djadi, sekali lihat atau sekali dengar sadja, akan tahulah kita bahwa “YA MAHMUD” tidak lain daripada sematjam susulan atau kelandjutan dari “KAFILAH”. Susul-menjusul demikian memang lazim dalam kehidupan seni musik; bilamana satu lagu atau sebuah LP beroleh sukses luar biasa dan djadi bestseller maka akan lahirlah susulan2nja. (Lagu titel “YA MAHMUD” dimaksudkan sebagai susulan bagi “YA MUSTAFA”). Tetapi pengalaman menundjukkan bahwa dalam banjak kedjadian penjusul2 itu tidak kundjung dapat mentjapai kegemilangan dan popularitet jang sama. Hampir semua susulan itu se-olah2 sudah ditakdirkan tidak dapat menandingi pendahulu2nja.
Kita katakan hampir semua......, karena ketjualinja tentu ada, bukan? “YA MAHMUD” ini salah satu dari ketjualian jang sedikit djumlahnja itu “YA MAHMUD” adalah susulan jang lajak dan bernilai sama, malah sesungguhnja melebihi pendahulunja, dan kedatanggannja kepada kita merupakan penawar hati jang sungguh belum puas dengan hidangan 12 lagu sadja oleh Adikarso dalam “KAFILAH” dulu itu.
Kebenarannja tentu anda sudah ketahui, bilamana seraja membatja ini anda telah memutarkan lagu2nja. Dalam hati, anda akan berkata: Ah, Kelana Ria memang kafilah jang menjenangkan setiap kali mereka datang!
Track List.
Side .A
01. Ya Mahmud (Marun Salim)– Munif
02. Keluhan Anak Yatim (M Mashabi)– Djuhana Sattar
03. Untuk Bungamu (M Mashabi) – M Mashabi
04. Sedjenak di Timur Tengah (By Supardi)- Munif
05. Ketjewa (M Bahasoean)- Djuhana Sattar
06. Djangan Mengharap ( M Mashabi) – Lutfi
Side .B
01. Ghannu Ma Aja (Mochtar Lutfi)- Munif
02. Wadjah Indah (M Mashabi)- Djuhana Sattar
03. Ratapan Anak Tiri (M Mashabi)- M Mashabi
04. Hanya Bajangan (M Mashabi)- Munif
05. Djangan Putus Asa ( M Bahasoean)- Djuhana Sattar
06. Pesta Tjahaja (M Bahasoean/M Mashabi)- Lutfi
Minta izin ya Pak, menjadikan artikel ini sebagai referensi tulisan saya.
BalasHapus